Laman

Selasa, 14 Februari 2012

Pencegahan Infeksi


Tindakan-tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan :

  1. Meminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur).
  2. Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa (hepatitis dan HIV/AIDS).

Penolong persalinan dapat terpapar hepatitis dan HIV di tempat kerjanya melalui :
  1. Percikan darah atau cairan tubuh pada mata, hidung, mulut atau melalui diskontinuitas permukaan kulit (luka atau lecet kecil).
  2. Luka tusuk akibat jarum yang terkontaminasi atau peralatan tajam lainnya, baik saat prosedur dilakukan atau saat memproses peralatan.

Defenisi tindakan-tindakan dalam pencegahan infeksi :
 1. Asepsis atau teknik aseptik
Asepsis atau teknik aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi. Caranya adalah menghilangkan dan/atau menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, jaringan dan benda-benda mati hingga tingkat aman. 
2. Antisepsis
Antisepsis adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh lainnya. 
3. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung tangan, meja pemeriksaan) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Cara memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap benda-benda tersebut setelah terpapar/terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
 
4. Mencuci dan membilas 
Mencuci dan membilas adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau benda asing (debu, kotoran) dari kulit atau instrumen. 
5. Disinfeksi
Disinfeksi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyakit pada benda-benda mati atau instrumen. 
6. Disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
Disinfeksi tingkat tinggi (DTT) adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri, dengan cara merebus atau cara kimiawi. 
7. Sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit), termasuk endospora bakteri pada benda-benda mati atau instrumen.

Prinsip-prinsip pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan :
1. Setiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap dapat
menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat asimptomatik (tanpa
gejala).
2. Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi.
3. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda-benda lain yang akan dan
telah bersentuhan dengan kulit tak utuh, selaput mukosa, atau darah harus
dianggap terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan
proses pencegahan infeksi secara benar.
4. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah
diproses dengan benar, harus dianggap telah terkontaminasi.
5. Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi hingga
sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan infeksi
yang benar dan konsisten.

Tindakan-tindakan pencegahan infeksi meliputi :
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan asepsis atau teknik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar.

Persalinan dan kelahiran bayi bisa terjadi di luar institusi, baik di rumah, klinik bersalin swasta, polindes, atau puskesmas. Jika proses ini berlangsung di rumah, hati-hati agar benda-benda yang terkontaminasi tidak menyentuh daerah yang telah dibersihkan dan disiapkan untuk suatu prosedur.

CUCI TANGAN

Cuci tangan harus dilakukan :
  • Segera setelah tiba di tempat kerja.
  • Sebelum dan sesudah kontak fisik langsung dengan ibu dan bayi baru lahir.
  • Sebelum memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau steril.
  • Setelah melepaskan sarung tangan (sarung tangan yang berlubang atau robek dapat berkontaminasi dengan tangan).
  • Setelah menyentuh benda yang mungkin terkkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menyentuh selaput lendir (mukosa), misalnya mata, hidung, mulut, dan vagina meskipun saat itu sedang menggunakan sarung tangan.
  • Setelah ke kamar mandi.
  • Sebelum pulang kerja.

Untuk mencuci tangan :
  • Lepaskan perhiasan di tangan dan pergelanngan tangan.
  • Basahi tangan dengan air bersih yang menggalir.
  • Gosok kedua tangan dengan kuat, gunakan ssabun biasa atau sabun cair yang mengandung anti mikroba selama 15-30 detik (pastikan menggosok sela-sela jari). Tangan yang terlihat kotor harus dicuci lebih lama.
  • Bilas tangan dengan air bersih yang mengaalir.
  • Biarkan tangan kering dengan cara dianginn-anginkan atau keringkan dengan kertas tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

Pedoman saat mencuci tangan mengingat mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang lembab atau air yang tidak mengalir :
  1. Bila menggunakan sabun padat (misalkan sabun batangan), gunakan dalam potongan-potongan kecil dan tempatkan sabun dalam wadah yang berlubang-lubang untuk mencegah air menggenangi sabun tersebut.
  2. Jangan mencuci tangan dengan cara mencelupkan tangan ke dalam wadah air meskipun air tersebut sudah ditambahkan larutan antiseptik. Mikroorganisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam larutan tersebut.
  3. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering. Jangan menggunakan handuk yang juga digunakan orang lain. Handuk basah / lembab merupakan tempat yang baik buat mikroorganisme berkembang baik.
  4. Bila tidak ada saluran air untuk membuang air yang sudah digunakan, kumpulkan air di baskom lalu buang ke saluran limbah atau jamban di kamar mandi.
Apabila persalinan dan kelahiran bayi terjadi di rumah maka pastikan bahwa teman dan anggota keluarga mencuci tangan mereka.



Sumber :

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR).Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal.
Jakarta : JNPK-KR, Maternal & Neonatal Care, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002                                         
Darmadi,2008 Infeksi Nasokomial,Salemba Medika,Jakarta

1 komentar:

  1. Slots at Mohegan Sun | Mapyro
    Slots at Mohegan 김제 출장안마 Sun in 익산 출장안마 Uncasville. The Slots are 정읍 출장안마 a great game to play and they are very popular in Connecticut. The area 서산 출장마사지 is 공주 출장샵 full of slots,

    BalasHapus